Rabu, 02 April 2008

konplik intern

pada waktu saya mengabdi di sutu yayasan...yang mana disana saya sebagai kakak pembimbing anak-anak kelas 1-3 SMP. sebelum saya menempati yayasan tersebut ada sebuah perjanjian yang mana saya dan kedua teman saya diperbolehkan untuk melanjutkan sekolah yaitu memasuki universitas. sayangnya dalam perjanjian itu, tanpa adanya hitam diatas putih. yang mengakibatkan saya dan teman-teman tidak bisa melanjutkan kuliah disebabkan belum setahun penuh mengabdi kepada yayasan tersebut. dalam hati saya bertanya, saya tidak minta apa-apa dan selama saya berada disanapun tidak ada kebijakan yang saya terima setiap bulannya. maksud saya terus meneruskan pengabdian disitu, sambil melaksanakan kuliah. tapi kebijakan yang diambil dari sana kami disuruh keluar dari yayasan tersebut secara tidak pantas. adik kelas pun merasa kebingungan kenapa saya dan teman-teman harus keluar secara tergesa-gesa, yang mengganjal dihati saya adalah saya boleh tinggal disitu, asalkan menunda keinginan untuk kuliah. saya sedih karena perjanjian itu berasal dari mulut pimpinan langsung. sampai sekarang adik kelas masih merindukan kami....dan kamipun merindukan mereka. mungkin suatu pelajaran yang ada dalam benak saya kalau membuat perjanjian harus ada hitam diatas putih. dan kenapa harus ada kata-kata yang tidak menyenangkan yang keluar di mulut seorang yang pintar. saya hanya dinasehati untuk bersabar dam para gurupun tidak menyalahkan saya karena saya tidak bersalah. pada akhirnya sayapun keluar dan meninggalkan tempat tersebut untuk memilih buat melanjutkan kuliah. semoga Allah mengampuni kita dan menerima apa yang kita perbuat. Amien......