Pengalaman pribdi
Ketika saya memasuki sekolah tingkat SMP saya mempunyai masalah tentang ketidak sukaan untuk memasuki mata pelajaran B.Inggris. karena ,walaupun saya mendapatkan mata pelajaran itu di kelas, tetapi cara pengajarannya hanya berpusat kepada guru dan murid hanya dijadikan sebagai objek saja. Dan pada saat itu, guru saya tidak pernah menanyakan kepada siswanya perihal pelajarannya.apakah siswa sudah mengerti ataupun belum. kalaupun ada yang ditanya, itu juga hanya orang-orang tertentu saja.dan itu membuat saya semakin tidak suka akan mata pelajaran tersebut. Ketidak sukaan mengakibatkan ketidak bisaan.
Ketika saya memasuki sekolah tingkat atas, yang mana sekolah tersebut mengharuskan bahasa sebagai pengantar percakapan sehari-hari, membuat saya tidak merasa percaya diri untuk memulai percakapan dengan teman-teman dengan menggunakan B.Inggris tersebut. Karena saya masih merasa, saya tidak pernah bisa untuk memulai suatu perubahan. Karena yang ada dalam benak saya, bahasa tersebut hanya bisa digunakan untuk orang yang sudah mempunyai besik saja. Itu disebabkan oleh pengalaman saya ketika SMP . dan alhamdulilah, ternyata karena peraturan tersebut,, sedikit-sedikit saya bisa untuk menggunakan bahasa tersebut. walaupun saya menggunakannya tanpa memakai grammer . dan sekarangpun saya mengikuti les bahasa tersebut dengan harapan agar saya tidak akan tertinggal dikemudian hari. Mudah-mudahan apa yang saya alami menjadi pengalaman yang berharga agar ketika kelak saya menjadi guru saya tidak akan bersikap pilih kasih kepada anak muridnya, yang akan mengakibtkannya menjadi tidak percaya diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar